Wednesday, February 28, 2007

Hanya sebuah tulisan....

DiBalik HAM yang terus diperjuangkan, ada bebrapa Perawat Berjilbab semakin tertekan…….
Sebut satu saja salah pekerjaan yang sangat mulia, jawaban yang mungkin paling banyak muncul adalah perawat. Betapa tidak, merawat pasien yang sedang sakit adalah pekerjaan yang sangat sulit. Tak semua orang bisa memiliki kesabaran dalam melayani orang yang tengah menderita penyakit.
Perawat sebagai profesi dan bagian integral dari pelayanan kesehatan tidak saja membutuhkan kesabaran. Kemampuannya untuk ikut mengatasi masalah-masalah kesehatan tentu harus juga bisa diandalkan. Untuk mewujudkan keperawatan sebagai profesi yang utuh, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Setiap perawat harus mempunyai ”body of knowledge” yang spesifik, memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik keprofesian yang didasari motivasi altruistik, mempunyai standar kompetensi dan kode etik profesi. Para praktisi dipersiapkan melalui pendidikan khusus pada jenjang pendidikan tinggi dimana disana mereka akan dibelakali skill keperawatan, pelaksanaan keperawatan profesional terkini, isu etik dan spiritual dalam asuhan keperawatan, pemahaman profesionalisme dalam keperawatan dan pemeliharaan kualitas dalam menunjang peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Namun perjuangan untuk berkembangnya profesi ini seakan-akan dibentur-benturkan dengan berbagai realitas. Salah satu contoh realitas tersebut antara lain sedikit terkekangnya perawat yang berjilbab untuk mengaktualisasikan identitasnya. Sebuah polemik sosial yang cukup memprihatinkan ketika perawat muslimah diharuskan memilih, “mempertahankan keyakinan atau memenuhi urusan perut,..??”. Ya inilah realita ketika hukum rimba diberlakukan….siapa yang teguh tapi lemah pasti tersingkir karena masih banyak yang mengantri pekerjaan ini dibelakang perawat2 berjilbab tadi.
Sebuah realita bahwa sebenarnya masih banyak rumah sakit yang tidak menerima perawat berjilbab tanpa jelas alasannya. Lucu memang…ketika sebuah Hak Asasi Manusia (HAM) sedang diperjuangkan di dan oleh semua lini, Namun kenyataan di sector kesehatan ini menjadi fenomena semu karena memang posisi perawat seakan-akan atau bahkan memang lemah adanya. Kapankah perawat dapat mengusung salah satu agenda dengan judul besar perjuangan “Telah terjadi pelanggaran HAM terhadap Perawat Muslimah”.

Terilhami oleh diskusi kecil sambil menikmati makanan di sebuah ruangan tempat para perawat dari beberapa daerah di Indonesia dikirim untuk belajar singkat. Dimana didiskusi tersebut ada beberapa orang yang harus merelakan keyakinannya……….
…...TANTANGAN UNTUK PARA PRAKTISI PERAWAT NEGERI INI……

No comments:

MediaBox